BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Umbi-umbian merupakan salah satu bahan makanan khas Indonesia.
Salah satu jenis umbi-umbian tersebut adalah ubi jalar atau yang
dikenal orang dengan sebutan telo. Telo dapat ditemukan diberbagai
tempat dan beberapa diantaranya dianggap sebagai makanan olahan dasar.
Di Jepang, telo sudah dikonsumsi sebagai minuman sejak sebelum telo
berkembang seperti sekarang ini. Namun di Indonesia masih sedikit
masyarakat yang memanfaatkannya dikarenakan masih banyak masyarakat yang
belum tahu bagaimana mengolah telo itu dan kandungan gizi apa saja yang
ada di dalam telo.
Namun
seiring dengan tumbuh dan berkembangnya SPAT ( Sentra Pengembangan
Agribisnis Terpadu ), kini telo mulai dikenal di masyarakat, bukan hanya
kalangan bawah tapi kalangan ataspun mulai mengkonsumsinya. Keberadaan
SPAT sangat penting untuk memajukan pertanian di Indonesia. Oleh karena itu, penulis ingin mengetahui lebih jauh tentang SPAT, tentang sejarah, proses produksi, dan hasil produksi SPAT.
1.2. Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana sejarah berdiri dan berkembangnya SPAT
1.2.2 Produk apa saja yang dihasilkan SPAT
1.2.3 Bagaimana proses produksi untuk menghasilkan produk-produk unggulan SPAT
1.3. Tujuan Penulisan
1.3.1 Untuk mengetahui sejarah berdiri dan berkembangnya SPAT
1.3.2 Untuk mengetahui produk apa saja yang dihasilkan SPAT
1.3.3 Untuk mengatahui proses produksi produk-produk SPAT
1.4 Manfaat Penulisan
1.4.1 PenuIisan ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang sejarah berdiri dan berkembangnya SPAT
1.4.2 Penulisan ini diharapkan dapat memberikan informasi mengena produk-
1.4.3 Penulisan ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai proses produksi dari produk-produk SPAT
BAB II
ISI
2.1 Sejarah SPAT
Awalnya SPAT bernama TAB ( Terminal Agribisnis ). Melalui SPAT inilah Ir.
Unggul Abinowo ingin membuat suatu hal untuk memperbaiki pertanian di
Kabupaten Pasuruan. Di Pasuruan inilah, dengan modal RP.900.000,- Ir.
Unggul dapat merubah lahan nonproduktif menjadi lahan produktif yang
dapat menghasilkan berbagai macam hasil pertanian. Pada tahun 2000, Ir.
Unggul mulai melakukan perubahan, membangun image bahwa telo yang hanya
dikonsumsi oleh masyarakat kalangan bawah dapat diproduksi menjadi
berbagai macam makanan
Sentra
Pengembangan Agribisnis Terpadu ( SPAT ) merupakan pusat pemaduan
potensi, aksi dan gerakan pemberdayaan masyarakat untuk berperan serta
aktif dalam pembangunan masyarakat pertanian Indonesia Di tempat inilah
para petani dilatih dan dicetak untuk menjadi petani yang memiliki
kemampuan dalam mengolah hasil pertaniannya, daiataranya adalah telo.
Berikut adalah sejarah singkat SPAT:
PERIODE 1980 s/d 1990
· Memulai perintisan usaha budidaya pertanian di Desa Parerejo,Kabupaten Pasuruan, sejak menjadi Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya.
· Membudidayakan berbagai jenis tanaman pangan (padi, jagung, ubi jalar), buah-buahan (jeruk, tomat, melon) dan sayur-sayuran.
PERIODE 1991 s/d 1997
· Merintis usaha peternakan bebek dan sapi.
· Pembangunan pabrik/industri
· Menerima kunjungan, dan mengadakan magang serta pelatihan dari petani, kelompok tani, LSM, dinas pemerintah serta instansi/lembaga lain.
· Perluasan usaha penyediaan saprodi (pupuk)
· Ekstensifikasi dan intensifikasi komoditi pertanian
· Kursus singkat Agribisnis di Australia Barat tahun 1991
· Sebagai Ketua Litbang Asosiasi Pupuk Cair Tahun 1993
· Sebagai Pemuda Pelopor Tahun 1996
· Ketua Brigade Pemuda Pelopor Pembangunan Desa (BP3D) tahun 1997
PERIODE 1998 s/d 2003
· Ditunjuk sebagai Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) dari Menteri Pertanian tahun 1998 dikukuhkan kembali tahun 2003
· Sekjen KTNA Nasional Tahun 1999
· Berdirinya
SPAT pada tanggal 16 April 1999 oleh Menteri Pemuda dan Olahraga
ditandai dengan peresmian Terminal Agribisnis di Desa Simping, Kabupaten Pasuruan
· Merintis usaha di pengolahan pasca panen khususnya ubi jalar dan pemasaran produk UKM sejak tahun 2000
· Sejak Tahun 2000, SPAT berkembang dan terbagi menjadi 6 Divisi Kerja yakni Data & Informasi, TTG, Diklat,
· Kajian Pembangunan Desa, Investasi dan Pembiayaan dan Terminal Agribisnis.
PERIODE 2004 s/d sekarang
· Pengembangan teknologi informasi agribisnis
SPAT
didirikan di atas hamparan yang luas dan subur di Jalan Raya Purwodadi
No.1 Kabupaten Pasuruan. Lahan tersebut memberikan sumber hidup ubi
jalar ( telo ) yang cukup melimpah bagi perusahaan SPAT untuk
memproduksi bermacam-macam produk olahan dari telo, diantaranya bakpao
telo.
2.1.1 Visi dan Misi
Visi : Menjadi industri terkemuka di bidang agribisnis dengan Model Usaha Pertanian Terpadu yang efisien, tangguh modern, berkelanjutan dan berdimensi kerakyatan
Misi : Pemberdayaan segenap potensi sumber daya alam dan manusia
2.1.2 Tujuan SPAT
Adapun tujuan SPAT diantaranya:
Ø Mensejahterahkan petani
Ø Mensejahterakan UKM
Ø Melatih dan mencetak petani yang handal
Ø Rebuilding image produk lokal
Ø Menghasilkan produk agribisnis yang mempunyai daya saing tinggi
Ø Berperan serta dalam pengembangan ekonomi daerah
Ø
2.1.3 Kerjasama
• Kementerian Riset dan Teknologi : Teknologi tepat guna
• TNI AL : Bakti surya baskara jaya
• TNI Pusdik : ABRI manunggal pertanian
• Politeknik Negeri Malang : Pengembangan TTG
• Universitas Brawijaya Malang : Edukasi Agribisnis
• SIRIM : Standarisasi untuk ekspor ke Malaysia
• UPN Veteran Surabaya : Magister Agribisnis
• JICA : Magang Agribisnis
• Uni Eropa : Private label
• Kementrian Luar Bandar Malaysia : Pembangunan desa
• ITFNet : Board Member 21 Negara Sub Tropis dan Tropis
• Pemprov Papua : Pengembangan pangan ubi jalar
• Departement of Agriculture Malaysia : Training SME
• Balitkabi : Penelitian varietas umbi-umbian
• PC NU Kab. Pasuruan: Pengembangan ekonomi umat
2.2 Produk SPAT
`
2.2.1 Jenis dan fakta Ubi Jalar ( telo )
Jenis ubi jalar
a. Oranye : kaya betakaroten
b. Ungu : anthosianin
c. Putih : baik untuk tepung
Fakta tentang ubi jalar :
a. Peringkat 1 dari 58 jenis Sayuran
(Nutrition Action Health Letter, USA)
b. Kandungan Vit A 4 kali lebih banyak daripada wortel sehingga bermanfaat untuk mencegah kebutaan
(World Health Organization)
c. Mengandung betacarotene yang bermanfaat untuk pertumbuhan tulang, gigi, rambut dan kulit.
(Dr. Sanjay Gupta, in www.cnn.com)
d. Kandungan gula relatif sedikit dan alami sehingga aman dikonsumsi oleh
penderita diabetes
e. Memiliki kandungan antioksidan yang dapat membantu mencegah penyakit jantung. kanker, dan dapat membantu pembentukan sistem imunitas dalam tubuh dan memperlambat proses penuaan.
(Jack. D. Osman, Towson University)
f. Kandungan Glycemix Index Carbohydrate (LGI, 54) yang rendah
(Dr. dr Elvina Karyadi, M.Sc., Pusat Gizi UI Indonesia)
g. Kolesterol rendah
(Dr. Robert Cordell, Wake Forest School of Medicine,USA)
h. Memiliki serat yang baik untuk pencernaan
(World Health Organization)
2.2.2 Produk-produk Ubi Jalar
1. Juice Telo
2. Ice Cream Telo
3. Brownise Telo
4. Burger Telo
5. French Fries Telo
6. Hotdog Telo
7. Kue-kue Telo
8. Mie Telo
9. Onde-onde Telo
10. Pizza Telo
11. Tepung Telo
12. Bakpia Telo
13. Bakpao Telo
2.2.3 Kandungan Gizi Produk Ubi Jalar
1. Bakpao Telo
kandungan gizi bakpao telo :
o Kalori( / 100g ) : 195,48
o Protein : 3.34%
o Lemak : 1.00%
o Karbohidrat : 43.28%
o Jenis produk = ready to eat dan bakpao beku
o Variasi Rasa = 9 rasa
o Substitusibahanutama = 40%
2. Mie Telo
kandungan gizi mie telo :
o Kalori( / 100g ) : 356.57
o Protein : 1.81%
o Lemak : 1%
o Karbohidrat :. 41%
o Kapasitas = 52.100 pack/bulan
o Jenis produk = Mie telo ungu dan mie telo kuning
o Substitusi bahan utama = 40- 50%
3. Ice Cream Telo
kandungan gizi ice cream telo :
o Kalori( / 100g ) :36.29
o Protein : 0.49%
o Lemak : 0.81%
o Karbohidrat :10.14%
o Kapasitas = 5.000 cup/bulan
o Jenis produk = Ready to eat dan Ice Cream Beku
o Variasi Rasa = 7 rasa
o Substitusi bahan utama = 50-60%
4. Bakpia Telo
kandungan gizi:
o Kalori( / 100g ) : 335
o Protein : 11.26%
o Lemak : 2.32%
o Karbohidrat : 8.30%
o Kapasitas = 350.000 biji/bulan
o Jenis produk = Ready to eat
o Variasi Rasa = 4 rasa (coklat, keju, kacang hijau, tangkwee)
o Substitusi bhn utama = 35 - 45 %
2.2.4 Produk Non Ubi Jalar
1.Salak Chips
2.Pisang mas Chips
3 Jackfruit Chips
4.Apple Chips
5.Pineapple Chips
6.Bayam Chips
7.Papaya Chips
8.Tempe Chips
9.Sweet Potatoes Chips
10.Ginger Instant
11.White Turmeric Instant
12.Java Noni Instant
2.3 Proses Produksi
Bahan baku
untuk membuat berbagai macam prodik telo 10% berasal dari dari lahan
atau kebun sendiri yang bibit-bibitnya berasal dari negara tetangga
seperti Jepang. Dan sekitar 90% dibeli langsung dari petani, sehingga
SPAT mempunyai kerja sama dengan para petani. Dalam sehari SPAT
memerlukan sekitar 2,5 ton telo untuk membuat berbagai macam produk
makanan dari telo, termasuk bakpao telo yang merupakan produk unggulan
SPAT. Berikut adalah proses pembuatan bakpao telo:
Ø Ubi jalar ( telo ) yang telah dicuci kemudian dikeringkan dengan dianginkan atau dijemur
Ø Ubi jalar dikupas secara manual
Ø Ubi jalar dibuat pasta
Ø Ubi jalar yang sudah berbentuk pasta dicampur dalam mesin khusus, setelah rata adonan digiling
Ø Adonan
daging di timbang dengan berat masing-masing harus berbobot 2,5 kg. Hal
ini dimaksudkan untuk memudahkan dalam proses mencetak
Ø Adonan dimasukkan ke mesin pencetak untuk membagi adonan sesuai takaran resep
Ø Adonan diisi dengan berbagai macam rasa kemudian dibentuk
Ø Bakpao ditaruh di atas loyang dan didiamkan sekitar 1 jam supaya bakpao mengembang
Ø 15 menit setelah mengembang, bakpao siap disajikan
Produk olahan SPAT ini tidak tahan lama karena dalam proses pembuatannya
tidak menggunakan bahan pengawet. Hampir tidak ada limbah yang tersisa
dari proses produksi telo ini. Kulit telo dapat digunakan sebagai pupuk,
pakan ternak, bahkan ada yang ingin membuatnya menjadi bahan lain,
sepertikeripik.
BAB III
PENUTUP
3.1 Pesan dan Kesan
§ Penulis merasa senang mendapatkan kesempatan berkunjung langsung ke Repoeblik Telo, pusat aneka jajanan dari telo
§ Agar Repoeblik telo terus mengembangkan perusahaannya agar dapat menghasilkan produk-produk yang mampu menjangkau pasar internasional
3.2 Simpulan
· SPAT mampu menghasilkan bermacam-macam produk dari telo dan mampu mengenalkan telo kepada masyarakat umum
· Telo yang dulu dikenal orang sebagai makanan kalangan bewah, kini mulai dikonsumsi disemua kalangan karena keberhasilan SPAT dalam memasyarakatkan telo dan memproduksi bermacam-macam olahan dari telo
· Telo memiliki kandungan gizi yang tinggi
3.3 Saran
· Agar perusahaan SPAT dapat mengembangkan hasil pertanian lain sebagaimana keberhasilannya dalam mengembangkan produk-produk dari telo
· Agar pemerintah memberikan bantuan kepada SPAT untuk mengembangkan hasil pertanian di Indonesia
· Agar masyarakat terpacu semangatnya untuk mengembangkan hasil pertanian menjadi olahan yang unik dan memiliki daya jual
· Agar para siswa sebagai generasi muda tidak berhenti berkarya dan agar menjadi siswa yang kreatif dan inovatof sehingga mampu menjadi siswa yang mandiri
REFERENSI
· PT. SPAT Jl. Raya Purwodadi No. 1
Kabupaten Pasuruan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar