08 Desember 2012

manusia menurut alqur'an

Manusia menurut Al-Quran, memenuhi kebutuhan hidupnya yang bersumber dari gumpalan tanah tersebut, memenuhi ala manusia, bukan ala binatang. Demikian pula dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan rohaniah pun ala manusia bukan ala malaikat. Kalau tidak, ia akan menjadi binatang atau malaikat, yang keduanya akan membawa ia jauh dari hakikat kemanusiannya.
Hubungan persahabatan antara manusia dengan alam sekitarnya digambarkan oleh kehidupan sehari-hari Rasul umat islam, sehingga memberikan nama bagi benda-benda yang dimilikinya, walaupun sekedar gelas, cermin, pelana, tikar, pedang, kuda, unta, dan sebagainya, untuk menggambarkan hubungan persahabatan ini, seakan-akan benda itu mempunyai personalitas tersendiri.
Demikian pula dinyatakan tegas oleh Al-Quran bahwa banyak masalah yang tidak dapat dijangkau oleh pikiran manusia ini, khususnya menyangkut diri, masa depan, serta banyak hal menyangkut hakikat manusia, seperti:
Kebanyakan manusia tidak mengatahui, yang mereka ketahui hanyalah fenomena kehidupan manusia duniawi (QA. 30 : 6-7).
(1)   Mereka bertanya tentang roh, katakanlah bahwa roh adalah urusan Tuhanku, dan kamu tidak diberi pengetahuan kecuali sedikit (QS. 17 : 85).
(2)   Suatu jiwa tidak mengetahui di daerah mana ia mati (QS. 31-34).
(3)   Ayah ibunya atau anak-anakmu tidak engkau ketahui mana yang lebih banyak materi manfaat untukmu (QS. 4 : 19).
(4)   Kemungkinan engkau menyenangi sesuatu padahal hal tersebut jelek untukmu (QS. 2 : 216)

1 komentar:

Unknown mengatakan...

saya suka artikel iniii